Anak asuh Luis Milla yang tergabung dalam Timnas U-23 proyeksi Asian Games akhirnya harus menelan kekalahan tipis 1-2 atas tim tamu, Thailand U-23 pada laga persahabatan tadi malam.
Meski menurunkan pemain-pemain senior, Timnas Indonesia tak kuasa untuk menahan kebobolan dua gol meski sebelumnya sempat unggul melalui gol yang diciptakan oleh Septian David Maulana pada awal-awal babak kedua berjalan (pssi.org 01/06/2018)
Tercatat, empat pemain senior diturunkan oleh Milla. Mulai dari Victor Igbonefo dijantung pertahanan, Alberto Goncalves di posisi penyerangan, serta dua pengganti, Riko Simanjuntak dan Lerby Eliandri di posisi sayap dan penyerangan.
Lerby Eliandri, sejatinya kembali mendapatkan kesempatan untuk membuktikan kapasitasnya sebagai seorang striker berlabel timnas pada laga uji coba kali ini. Milla kembali memberikannya kesempatan untuk bermain pada 20 menit terakhir pertandingan dengan masuk menggantikan seorang Beto pada saat laga memasuki menit ke 70.
Namun sayangnya, 20 menit kesempatan yang diberikan oleh Luis Milla tak bisa dia manfaatkan kembali, dan justru membuat penyerangan timnas menjadi melempem setelah sebelumnya bermain bagus saat masih diisi oleh Beto. Sama seperti yang sudah-sudah, penampilan Lerby tadi malam pun terkesan sangan mudah kehilangan bola serta membuang-buang kesempatan yang ada.
Bahkan dalam satu momen, dia dengan egoisnya melepaskan tembakan dari luar petak penalti yang melambung tinggi diatas mistar, sementara seorang Riko Simanjuntak telah mampu menerobos pertahanan tim Thailand. Momen ini pun sempat disayangkan oleh sang komentator sepakbola dalam siaran langsung semalam.
Kontrol bola yang kurang bagus, pergerakan yang mudah dimatikan, finishing yang lemah, sepertinya memang mengulang apa yang dia lakukan di Anniversary Cup 2018 lalu. lalu, apa yang dibutuhkan oleh seorang Lerby untuk bisa menyatu dengan pola permainan timnas U-23? Jika ada yang menyatakan faktor adaptasi, lalu adaptasi seperti apa? Bukankah Lerby telah diberikan kesempatan mengikuti Anniversary Cup lalu? Selain itu, tentu saja Milla juga sudah beberapa kali memanggil pemain ini untuk mengikuti laga uji coba atau persahabatan, baik di level U-23 ataupun senior.
Dan semalam, 20 menit yang dia mainkan sepertinya sudah cukup bagi Milla untuk membuat keputusan mengenai kelanjutan kiprah pemain ini di timnas U-23. Memang, di Liga 1 Indonesia musim ini Lerby termasuk pemain lokal yang produktif dalam urusan mencetak gol. Namun, saat bermain di Timnas, sepertinya dirinya kurang menyatu dengan pola permainan yang dikembangkan oleh Luis Milla dan rekan-rekannya.
Sumber
Meski menurunkan pemain-pemain senior, Timnas Indonesia tak kuasa untuk menahan kebobolan dua gol meski sebelumnya sempat unggul melalui gol yang diciptakan oleh Septian David Maulana pada awal-awal babak kedua berjalan (pssi.org 01/06/2018)
Tercatat, empat pemain senior diturunkan oleh Milla. Mulai dari Victor Igbonefo dijantung pertahanan, Alberto Goncalves di posisi penyerangan, serta dua pengganti, Riko Simanjuntak dan Lerby Eliandri di posisi sayap dan penyerangan.
Lerby Eliandri, sejatinya kembali mendapatkan kesempatan untuk membuktikan kapasitasnya sebagai seorang striker berlabel timnas pada laga uji coba kali ini. Milla kembali memberikannya kesempatan untuk bermain pada 20 menit terakhir pertandingan dengan masuk menggantikan seorang Beto pada saat laga memasuki menit ke 70.
Namun sayangnya, 20 menit kesempatan yang diberikan oleh Luis Milla tak bisa dia manfaatkan kembali, dan justru membuat penyerangan timnas menjadi melempem setelah sebelumnya bermain bagus saat masih diisi oleh Beto. Sama seperti yang sudah-sudah, penampilan Lerby tadi malam pun terkesan sangan mudah kehilangan bola serta membuang-buang kesempatan yang ada.
Bahkan dalam satu momen, dia dengan egoisnya melepaskan tembakan dari luar petak penalti yang melambung tinggi diatas mistar, sementara seorang Riko Simanjuntak telah mampu menerobos pertahanan tim Thailand. Momen ini pun sempat disayangkan oleh sang komentator sepakbola dalam siaran langsung semalam.
Kontrol bola yang kurang bagus, pergerakan yang mudah dimatikan, finishing yang lemah, sepertinya memang mengulang apa yang dia lakukan di Anniversary Cup 2018 lalu. lalu, apa yang dibutuhkan oleh seorang Lerby untuk bisa menyatu dengan pola permainan timnas U-23? Jika ada yang menyatakan faktor adaptasi, lalu adaptasi seperti apa? Bukankah Lerby telah diberikan kesempatan mengikuti Anniversary Cup lalu? Selain itu, tentu saja Milla juga sudah beberapa kali memanggil pemain ini untuk mengikuti laga uji coba atau persahabatan, baik di level U-23 ataupun senior.
Dan semalam, 20 menit yang dia mainkan sepertinya sudah cukup bagi Milla untuk membuat keputusan mengenai kelanjutan kiprah pemain ini di timnas U-23. Memang, di Liga 1 Indonesia musim ini Lerby termasuk pemain lokal yang produktif dalam urusan mencetak gol. Namun, saat bermain di Timnas, sepertinya dirinya kurang menyatu dengan pola permainan yang dikembangkan oleh Luis Milla dan rekan-rekannya.
Sumber
Cukup 20 Menit Melihatnya Bermain, Dan Tak Perlu Lagi Turunkan Dia Pada Laga Berikutnya.
4/
5
Oleh
sulis dwianto